Selasa, 23 April 2024

Bahasa Cinta Ayah & Anak Dalam Film Jendela Home

Film berjudul “Jendela (Home)” dari Studio Sanak yang bisa kalian nikmati di youtube. Film ini membingkai hubungan antara ayah dan anak laki-laki. Sekilas tak ada yang aneh dalam film ini, tapi detik-detik kecanggungan itu akan mulai terasa saat kereta melaju. Sang anak laki-laki hanya sibuk memperhatikan jendela kereta, sedangkan sang ayah pun malu-malu untuk membuka obrolan. Mereka saling melempar pandangan tanpa keluar satu patah kata pun. Dada kita akan dibuat sangat nyeri justru ketika ayah dan anak laki-laki ini membuka suara

Memahami Bahasa Cinta Ayah 

Bahasa yang terbangun antara ayah dan anak sebaiknya terbentuk dan dibentuk sejak kecil, bagaimana kedekatan itulah yang akhirnya membentuk bahasa. Bahasa sendiri menjadi cara manusia untuk berkomunikasi antara satu sama lain. Dalam ilmu linguistik, semakin sering seseorang berbicara dengan lawan bicaranya, mereka akan memilki common ground atau kesamaan antara dua pihak.

Hal tersebut menyebabkan apabila hubungan anak dan ayah yang dibangun sejak kecil renggang dan jarang berkomunikasi, common ground di antara mereka juga terbatas. Sang ayah yang tidak ingin nampak berlebihan akhirnya justru hanya mengeluarkan bahasa sederhana dan cenderung dangkal. Lalu anak, utamanya laki-laki juga tidak ingin terlihat cengeng karena sang ayah jarang menunjukkan emosi itu sehingga ia pun melakukan hal yang sama, yaitu berbicara seperlunya.

Di sisi lain, rupanya dalam diri mereka ini butuh sekali obrolan yang lebih deep dan intens. Ayah sering kali meminta perantara ibu untuk mengetahui kondisi anak.

Kedekatan ayah dengan anak laki-lakinya sebaiknya dibangun sejak kecil. Peran ayah dan ibu sama imbangnya karena anak-anak adalah peniru ulung. Ketika sang ibu menampakkan sisi keibuannya yang tidak malu-malu untuk perhatian, anak pun merasa lebih nyaman dan aman. Ketika sang ayah menunjukan sikap yang tahan banting, anti cengeng pada anak, maka anak pun mungkin akan berpikir dua kali untuk mendekati sang ayah. Maka dari itu, kecanggunggan ayah dan anak laki-laki bisa dikurangi dengan selalu mengajak anak berkomunikasi, tidak hanya dengan menunjukan aktivitas fisik saja.

Posting Komentar