Minggu, 28 April 2024

PROF. DR. YUSTI PROBOWATI, PSIKOLOG FORENSIK YANG MENJADI IBU BAGI ANAK-ANAK ABH

Dalam hidup ini, Allah telah menciptakan alam seisinya dengan sangat sempurna. Semua dirancang dan dikendalikan sesuai dengan tata hukum Sang Pencipta, yaitu Allah SWT. Penciptaannya berupa keteraturan yang terancang. Bukti dari semua itu adalah diciptakannya segala sesuatu dengan berpasang pasangan.

Semuannya mempunyai kekuatan yang dahsyat. Pria dan wanita. Tidak sekedar perbedaan kata. Keberadaan keduannya sangat menentukan perkembangan dunia ini. Khususnya wanita. Sosok yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang ini mempunyai potensi dan kekuatan yang begitu besar.

Selama ini keberadaan wanita sangat dikesampingkan sekali. Geraknya tidak pernah dijadikan perhatian. Tapi ketika semua orang mengetahui potensi besarnya, wanita merupan pusat hal yang diperhatikan.

Wanita tidak lain merupakan agen perubah utama. Wanita mempunyai peran penting dalam perubahan dan kemajuan suatu bangsa. Hal ini bertolak belakang dengan berbagai hal yang pernah diperbincangkan.

Inilah yang terjadi pada sosok wanita sebut saja nama dia Prof. Yusti Probowati. Dia adalah pendiri “Shelter Rumah Hati” yaitu tempat untuk menampung Anak Berkonfik dengan Hukum.

Ada beberapa kegiatan-kegiatan di rumah hati yaitu Pendidikan Konseling dan Skill. Di masing-masing kegiatan beliau selalu mendampingi dan mensupport anak-anak. Semua kegiatannya bersifat positif untuk bekal mereka ketika mereka semua menjadi orang mengerti akan sebuah tanggung jawab. Yang pasti selain tanggung jawab untuk dirinya sendiri mereka harus tahu tanggung jawab kepada keluarganya, karena sudah pasti suatu saat dia akan mempunyai anak dan istri untuk dihidupinya.

Kesibukan Prof Yusti selain mengelola Shelter Rumah Hati, beliau juga perempauan dan orang pertama di Indonesia yang menyandang prdikat Profesor Psikologi Porensik, sampai sekarang menjadi Dosen dan dekan di Universitas Surabaya. Kesibukan yang sangat luar biasa itu tidak membuatnya menyerah. Karena belau mempunyai sebuah prinsip “ Jalani pekerjaan itu dengan perasaan senang, maka pekerjaan seberat apapun akan terasa ringan”.

Sesibuk apapun Prof Yusti, beliau tidak pernah melupakan pekerjaannya sebagai seorang Ibu dan Istri buat anak dan Suaminya. Dia selalu meluangkan waktunya untuk bercengkerama dengan keluarganya. Karena disamping ada anak-anak yang di didiknya di Shelter Rumah Hati, ada anak dan suaminya dirumah yang bisa membuat dia berbahagia.

Sungguh mulia wanita satu ini, karena telah mengubah stigma negatif menjadi stigma positif untum untuk anak ABH. Wallahua’lam.

Posting Komentar