Selasa, 09 April 2024

Prof. YUSTI Mengangkat presentasi inovasi bertajuk Rumah Hati





Mengangkat presentasi inovasi bertajuk Rumah Hati, Rumah bagi Anak Berkonflik dengan Hukum , Prof. Yusti menjadi sorotan karena menjadi satu-satunya yang mengangkat isu sosial. Memunyai latar belakang psikologi menjadikannya tergugah membantu anak-anak ABH menata kehidupannya.

Rumah Hati Didirikan pada tahun 2011 oleh Prof. Yusti, Dra. NK. Tiwi dan Dra. Ayuni. Rumah sosial yang berlokasi di Jalan Anggrek III, Candimulyo, Jombang ini sampai sekarang sudah membina kurang lebih 80 anak ABH.

Rumah Hati bekerja sama dengan Lembaga Terkait untuk mendapatkan anak-anak yang akan dibina. Mereka akan dibekali selama enam sampai delapan bulan dengan berbagai keterampilan seperti reparasi motor atau mobil, menjahit, memasak, bahkan memijat. Selain itu, Rumah Hati menyediakan rehabilitasi psikologis dan rekreasi sosial seperti ibadah, berenang, jalan-jalan, futsal, bahkan kegiatan pentas teater.

Penyampaian materi Rumah Hati oleh guru besar Fakultas Psikologi Universitas Surabaya pada acara Professor Summit yang diadakan di Gedung Research Center, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Dalam presentasinya, Propesor Pertama bidang Pisikologi Porensik ini mengatakan bahwa kepedulian masyarakat terhadap masa depan anak-anak ABH, sangat memprihatinkan. “Stigma negatif masyarakat terhadap mereka belum bisa dihilangkan, bahkan seolah-olah negara-olah akan menelantarkan mereka,” ungkap Prof. Yusti menyyangkan.

Menurutnya, tindakan kriminal yang dilakukan anak-anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor keluarga dan lingkungan sehingga diperlukan beberapa pendekatan emosional. “Pada Rumah Hati ini, kami berusaha menciptakan lingkungan yang nyaman dan siap menjadi keluarga yang mengayomi mereka,” ungkap guru besar psikologi forensik pertama Indonesia itu sambil tersenyum.

Yusti juga mengajak para peserta untuk lebih peduli terhadap anak-anak mantan guru tersebut dengan memberi kesempatan mereka untuk berubah. Ia berharap agar pemerintah juga mendukung Rumah Hati, terutama dalam hal finansial. “Karena anak-anak tersebut juga masih menjadi tanggung jawab negara,” tandasnya.

Posting Komentar