Rabu, 03 April 2024

Jangan Judgment Tapi Beri Ruang Katarsis Buat Anak ABH

Perasaan cemas mengenai tanggapan orang serta kurangnya rasa percaya terhadap seseorang membuat kita enggan menceritakan apa yang kita rasakan. Memendam dan mengabaikan, berharap waktu yang menyembuhkan bukanlah solusi. Perasaan-perasaan negatif yang tidak dikeluarkan, sedikit demi sedikit akan menumpuk dan BOOM! Ia akan meledak jika telah mencapai puncaknya.

Selama kita tidak bisa atau tidak mampu mencurahkan dan mengekspresikan emosi maka bom waktu akan meledak dan mencelakai orang sekitarnya, dan juga orang itu sendiri. Sehingga menjadi penting untuk dapat mengerti cara mengekspresikan emosi yang cocok dengan diri sendiri. 

Katarsis dalam ilmu psikologi biasa disebut sebagai cara untuk meluapkan emosi dalam hati secara positif agar hati dan pikiran menjadi lebih lega. Beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai ruang katarsis adalah:
  1. Bercerita atau curhat dengan teman 
  2. Berolahraga 
  3. Bernyanyi
  4. Berteriak 
  5. Menulis 
  6. Membaca
Cara-cara diatas mudah dan dapat dilakukan oleh semua orang, namun bagaimana dengan remaja yang berkonflik dengan hukum?. Anak berkonflik dengan hukum adalah anak yang sangat rentan terpapar stress. Berdasarkan pengalaman pendampingan dari Shelter Rumah Hati terhadap anak berkonflik dengan hukum (ABH) ditemukan anak yang mengalami gejala stres. Seperti menutup diri dari lingkaran pertemanan, dan sikap yang agresif. Sayangnya mereka tidak dapat bergerak bebas melakukan aktivitas seperti remaja pada umumnya. Kita tahu bahwa kebebasan mereka dicabut sementara. Terlebih lagi lingkungan, semakin menyempitkan kepercayaan diri anak dalam mengekspresikan emosinya. 

Sering melamun, malas dan munculnya konflik di antara anak menjadi jalan pintas mengekspresikan emosi, atau bahkan anak sering tidak mengenali emosinya. Kebutuhan untuk didengarkan tanpa mendapatkan judgment menjadi penekanan dalam membantu menciptakan ruang katarsis untuk mereka. Sederhana, namun mari sejenak renungkan sudahkah ruang-ruang katarsis dikenalkan dan diciptakan untuk anak berkonflik hukum?.

Posting Komentar