Rabu, 03 April 2024

Pengalaman Megajar Teater Di Shelter Rumah Hati Yang Terdokumentasi Dalam Judul Buku “Teater Perubahan”


Seniman teater Achmad Zainuri (59) dari Bengkel Muda Surabaya, selama hidupnya banyak diperuntukkan dalam dunia teater. Pria yang sudah pernah menyutradarai pertunjukan teater sejak tahun 1993 membuktikan bahwa teater bukanlah memberikan tentang harapan yang diimpikan dan ingin diraih oleh siapa saja, namun baginya teater adalah realitas sesungguhnya dari apa dalam lingkungan kehidupan kita. Sosok Zainuri yang dikenal serius disetiap garapan teaternya dikenal pula sebagai pelatih teater dengan lembaga-lembaga sosial baik di Surabaya maupun di Jombang.

Bersama Shelter Rumah Hati zaenuri dipercaya melatih anak-anak yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA). Zainuri 3 hari dalam satu minggu hadir ke LPA Blitar menemui anak-anak yang menjadi binaan. Di LPA itulah Zainuri mendapatkan banyak tulisan-tulisan dari pengalaman anak-anak dan akhirnya pengalaman itu dipentaskan oleh binaan LPA di dalam LP Blitar, tidak berhenti disitu, Zainuri bersama Shelter Rumah Hati sejak tahun 2012 hingga sekarang 2024 melatih anak-anak yang berada di dalam Shelter Rumah Hati, 

“Saya bertemu dengan anak-anak yang pernah menginap menjadi warga binaan lembaga pemasyarakatan baik dari Lapas Jombang, Rutan Medaeng Sidoarjo maupun dari LPA Blitar yang sudah bebas, dan karena banyak anak-anak yang tidak diterima oleh keluarganya, anak-anak tersebut tinggal sementara di shelter Rumah Hati yang ada di Jombang. Dan mereka pun membagikan pengalaman hidupnya,”ujarnya.

Pengalaman-pengalaman yang diceritakan oleh anak-anak, dituliskan kembali oleh Zainuri, dan akhirnya menjadi garapan teater. Jika dilihat, Zainuri memilih ruang-ruang yang tidak pernah dimasuki oleh seniman ataupun aktor, Zainuri memilih ruang dimana banyak yang harus dilakukan. Dari situlah terjawab sudah bahwa kekuatan Zainuri dalam teater dibuktikan dengan melatih, memberikan cerita dan menimba pengalaman hidup dari anak-anak yang tidak sekolah, broken home, atau anak yang tidak bisa bacatulis. Dan hasilnya anak-anak yang bukan aktor, bukan seniman, dengan kekuatan dan pekerjaan yang sangat berat, akhirnya anak-anak dapat mengekspresikan diri dengan berbagi pengalamanya di dalam pertunjukan teater, bagi anak-anak, pertunjukan teater bukanlah hasil yang dicapai, namun keberhasilanya adalah ketika cerita-cerita pengalaman tersebut mampu menginspirasi banyak orang itulah itulah hasil yang sesungguhnya.

Dari perjalanan selama ini, Zainuri akhirnya membukukan tulisan-tulisan tentang proses belajar bersama dengan anak-anak yang pernah masuk lembaga pemasyarakatan dalam buku berjudul.

“TEATER PERUBAHAN”

Posting Komentar